NUNUKAN – Senja di Cafe Sayn Resto, Nunukan, terasa berbeda pada Senin (26/5). Di antara aroma kopi yang mengepul dan derai tawa kecil para tamu, hadir sosok penting: Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, S.Sos, yang menyambut rombongan Kantor Staf Presiden (KSP) RI.
Tak tanggung-tanggung, yang datang langsung adalah Plt. Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Letjen TNI (Purn) Dr. Hilman Hadi. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas. Ada harapan besar yang mengalir di setiap kalimat sambutan, baik dari Hermanus maupun Hilman.
“Kami sangat berharap, pemerintah pusat dan daerah bisa duduk satu meja, berdiskusi, menyatukan visi, demi percepatan pembangunan di wilayah perbatasan,” ucap Hermanus, penuh keyakinan.
Ia bicara lugas soal realitas Nunukan: luas wilayah 14.247 km², penduduk sekitar 223 ribu jiwa, dengan 21 kecamatan—hampir semuanya berbatasan langsung dengan Malaysia. Nunukan bukan daerah biasa. Ini perbatasan strategis, dengan persoalan rumit: listrik, air, infrastruktur, keamanan, dan sosial.
Dengan APBD “hanya” Rp 1,9 triliun, tantangan di sini jelas tidak bisa diselesaikan sendiri. “Kami ingin sekali pemerintah pusat hadir lebih kuat, untuk menjawab persoalan kami,” tambah Hermanus.
Lalu, apa tanggapan dari KSP?
Dr. Hilman Hadi, dengan tegas, menyampaikan bahwa KSP hadir bukan hanya sebagai pendengar, tetapi sebagai pengawal program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Salah satu isu strategis yang dibawa adalah PLBN (Pos Lintas Batas Negara), yang punya empat fungsi krusial: kepabeanan, keimigrasian, karantina, dan keamanan.
“Kalau fungsi-fungsi ini tidak berjalan, bukan hanya soal teknis. Ini soal pertahanan, soal kesejahteraan masyarakat perbatasan,” jelas Hilman.
Tak lupa, Hilman menyelipkan kalimat penuh makna dari Eleanor Roosevelt: “It’s better to light a candle than curse the darkness.” Sebuah pengingat bahwa langkah kecil bersama jauh lebih berarti daripada hanya mengeluhkan masalah.
Hari itu, harapan seperti lilin kecil yang dinyalakan di perbatasan. Setelah pertemuan, rombongan KSP, bersama Gubernur Kalimantan Utara Zainal A. Paliwang dan unsur Forkopimda, dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Pulau Sebatik. Mereka akan meninjau PLBN Sebatik dan melihat langsung kondisi di garis depan negeri.
Nunukan menanti. Apakah lilin yang dinyalakan hari itu akan tumbuh menjadi cahaya besar?